CARA BELAJAR BAHASA ARAB
![]() | |
Belajar bahasa arab untuk pemula
Aqidah yang benar besumber
hanyalah kepada Al-Qur’an dan al-Hadits, sedangkan keduanya menggunakan bahasa
Arab. Oleh karena itu, memahami bahasa Arab adalah termasuk perkara yang dapat
memudahkan dalam mempelajari dan memahami kitab-kitab aqidah agar tidak
menyimpang dari makna yang ada dalam al-Qur’an dan al-Hadits. As-Suyuthi
mengatakan, “Tidak diragukan lagi bahwa bahasa Arab adalah termasuk bagian dari
agama, karena ia adalah termasuk masalah yang hukumnya fardhu kifayah, dan dengannya akan diketahui makna
lafadz-lafadz al-Qur’an dan Sunnah.
Bahasa Arab Untuk Umum
Ketika menetapkan masalah uluw (ketinggian Alloh) selain membawakan pernyataan
para Rosul Alloh, perkataan para sahabat Rosululloh Shallallahu
‘alaihi wa sallam, tabi’in, tabi’ut tabi’in, para imam ahli fiqih
dari empat madzhab, dan sebagainya, Ibnul Qoyyim rahimahullah
juga banyak membawakan pernyataan para ahli bahasa Arab, yaitu Abu Ubaidah
Ma’mar bin Mutsanna, al-Farra’, Tsa’lab, Ibnul A’rabi, al-Kholil bin Ahmad,
Nifthiwaih, dan al-Akhfasy).
Kiat-Kiat Ampuh Belajar Bahasa Arab
Bahasa Arab juga memiliki hubungan yang erat
dengan munculnya dan tersebarnya bid’ah. Hal itu karena di antara sebab
timbulnya bid’ah adalah al-jahl bil lughotil ’arobiyyah (kejahilan
terhadap bahasa Arab). Artinya bahwa tatkala ada orang yang tidak memahami
bahasa Arab dengan pemahaman yang sebaik-baiknya kemudian bahasa arab dia membaca nash-nash
syar’i, maka ia dapat memahaminya dengan pemahaman yang salah, sehingga
terjatuhnya ke dalam bid’ah, baik dalam masalah aqidah maupun masalah ibadah
amaliyyah.
Ketika menjelaskan tentang sebab-sebab timbulnya
bid’ah, Syaikh Mahmud Syaltut menjelaskan bahwa di antaranya adalah kejahilan
terhadap sumber-sumber hukum dan sarana-sarana kursus bahasa arab untuk memahaminya. Kemudian beliau
berkata, ”Dasar kekeliruan-kekeliruan yang muncul dari sisi ini bermula dari
kejahilan terhadap Sunnah, kejahilan terhadap keadaan yang dapat diterapkan qiyas
(analogi), kejahilan kepada uslub-uslub
(gaya bahasa) Arab, dan kejahilan kepada tingkatan qiyas.”.
Setelah itu, beliau berkata, “Kejahilan terhadap uslub-uslub
(gaya bahasa) Arab itu akan menjadikan nash-nash dipahami tidak sebagaimana
maksudnya. Inilah yang menyebabkan terjadinya perbuatan mengada-adakan suatu
(ajaran agama) yang tidak diketahui oleh kaum muslimin generasi awal.

Komentar
Posting Komentar